Pengaruh Variasi Waktu Clearing (Penjernihan) Toluene Terhadap Kualitas Sediaan Permanen Cimex lectularis

Authors

  • Abdul Ghofur AAK Pekalongan
  • Tuti Suparyati AAK Pekalongan
  • Asip Qolbi AAK Pekalongan

DOI:

https://doi.org/10.59744/jumeha.v2i1.12

Keywords:

Sediaan permanen, Clearing, Cimex lectularius.

Abstract

Preparat Permanen merupakan upaya teknisi laboratorium untuk melakukan pemeriksaan secara mikroskopis baik itu mengidentifikasi, mengenali dan mengetahui struktur tubuh dari morfologi suatu organisme secara jelas. Proses pembuatan preparat permanen salah satunya melalui tahapan clearing (penjernihan). Clearing merupakan suatu proses yang bertujuan menjadikan struktur Cimex lectularius terlihat lebih jelas, jernih, dan transparan saat diamati menggunakan mikroskop. Reagen clearing yang biasa digunakan dalam tahapan pembuatan sediaan permanen yaitu xylol (xylene), toluene, aceton, dan minyak cengkeh. Waktu clearing mempengaruhi kualitas sediaan permanen sehinggga perlu dilakukan dengan variasi waktu supaya mendapatkan hasil yang optimal. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi waktu clearing (penjernihan) toluene  terhadap kualitas sediaan permanen Cimex lectularius. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sampel diproses  untuk 12 preparat dilakukan pembuatan sediaan  permanen dengan menggunakan 4 variasi waktu Clearing yaitu 5, 10, 15 dan 20 menit.

Hasil penelitian ini  menunjukkan sediaan preparat dengan perlakuaan clearing 5 menit lebih baik  jika dibandingkan dengan sediaan permanen dengan perlakuan clearing 10, 15  dan 20 menit.

Dapat dsimpulkan bahwa dengan menggunakan uji statistik Kruskal wallish test dengan nilai sign 0,025 maka ada pengaruh variasi waktu clearing terhadap kualitas sediaan permanen Cimex lectularius.

References

Djakaria, Sungkar. 2011. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran edisi keempat. EGC. Jakarta.

Kurniati, I. Didik S., Fuad A. 2010. Daya Tahan Sediaan Permanen Larva Culex pipiens dengan Perlakuan Dehidrasi Menggunakan Konsentrasi Alkohol yang Berbeda. Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang. 3(2): 50-55.

Iswara, A., 2017. Pengaruh Variasi Waktu Clearing Terhadap Kualitas Sediaan Awetan Permanen Ctenocephalides Felis. Jurnal Labora Medika, 1(1), pp.12-15.

Auliawati, E. 2013. Kualitas Sediaan Permanen Pediculus humanus capitis

dengan Variasi Waktu Perendaman dalam KOH 10% skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang

Setyawati, D., 2017. Pengaruh Variasi Konsentrasi KOH Terhadap Kualitas Sediaan Permanen (Rhipicephalus sanguineus) (Doctoral dissertation,Universitas Muhammadiyah Semarang).

Fatihiyah, S.R., 2009. Deproitenasi Kulit Udang Secara Fermentasi Menggunakan Isolat Bacillus licheniformis F11 pada Ekstraksi Kitin.

Widiyanti, M. 2013. Pola Ditangkap Di Perindukan Di Kabupaten Buleleng dan Manfaatnya Sebagai Bahan Praktikum dalam Perkuliahan Zoologi Invertebrata.

Departemen kesehatan RI. 2012, Modul Pelatihan Teknis Tenaga Laboratorium puskesmas Tingkat Lanjut. Jakarta.

Choyrot, WF. 2009. Gambaran Mikroskopik Sediaan Permanen Larva Nyamuk Aedes aegypti yang dibuat dengan Teknik Mounting yang berbeda.Repository.unimus.ac.id Skripsi Universitas Muhammadiyah Semarang.

Mahagiani, I. 2010, Isolasi Enzim Kitinase dari Bakteri Perakaran Tanaman Cabai dan Aplikasinya pada Kutu Kebul, repository.ipb.ac.id. Skripi Universitas Muhamaadiyah Semarang.

Prawiranegara FA. 2015. Mikroteknik Clearing (Penjernihan) Preparat. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara

Bukasa, D.A., Koleangan, H.S, Wuntu, A.D., 2012. Adsorpsi Toluena pada Arang Aktif Tempurung Kemiri. Jurnal Ilmiah Sains, 12(2), pp.93-99.

Kalangi, G. 2017. Morphological characteristics of bedbugs (cimex sp.) from Manado and Sitaro north Sulawesi, Indonesia. International Journal of Entomology Research. (Vol.2). Hal. 70-75.

Downloads

Published

2022-03-12

How to Cite

Abdul Ghofur, Tuti Suparyati, & Asip Qolbi. (2022). Pengaruh Variasi Waktu Clearing (Penjernihan) Toluene Terhadap Kualitas Sediaan Permanen Cimex lectularis. Jurnal Medika Husada, 2(1), 29–34. https://doi.org/10.59744/jumeha.v2i1.12